Name : Nawangsih
Student Number : A1B218071
Assignment 1 Creative Writing Practice
Kendala Belajar Daring
Di
abad ke-21 ini, tidaklah aneh jika kita melihat bahkan merasakan berbagai
dampak dari kemajuan teknologi. Sadar atau tidak, kehidupan manusia pada saat
ini mulai bergantung pada kecanggihan teknologi. Kita bisa melakukan komunikasi
jarah jauh dengan kecepatan terhubung yang cepat, mendapatkan informasi dengan
mudah serta berbagai kemudahan lainnya akibat dari kemajuan teknologi.
Kemajuan
teknologi bersinggungan dengan segala aspek kehidupan, termasuk aspek
pendidikan. Dewasa ini, kita dapat melakukan proses pembelajaran secara daring
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Proses pembelajaran menjadi lebih
efisien, mudah dan menghemat waktu. Walaupun demikian, belajar daring juga terdapat
beberapa kendala yang dapat menghambat proses pembelajaran.
Ketika mengharuskan belajar daring, setidaknya ada 5 kendala belajar daring yang dihadapi guru ataupun siswa. Berikut adalah daftarnya.
1. Kuota Internet
Untuk tersambung pada jaringan internet maka siswa ataupun guru harus memiliki jumlah kuota internet yang cukup untuk melakukan video converence atau sekedar berbagi materi dan berdiskusi di aplikasi chatting. Banyak pihak terutama orangtua siswa yang mengeluhkan bahwa belajar secara daring malah membuat mereka mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota internet agar anak mereka dapat mengikuti kelas daring.
2. Perangkat Teknologi
yang Memadai
Dalam
pembelajaran secara daring perangkat teknologi sangat dibutuhkan untuk
mengakses materi. Sama halnya dengan kuota internet, perangkat teknologi yang
canggih dan memadai juga membuat kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit
jumlahnya. Hal ini tentu saja menjadi beban bagi para orang tua apalagi
keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah.
3. Tidak ada
koneksi Internet = Tidak ada kelas
Selain
kuota internet dan perangkat yang memadai, koneksi internet yang lancar juga
sangat dibutuhkan untuk belajar daring. Jika koneksi internet terganggu tentu
saja akan menghambat proses pembelajaran. Sayangnya kita tidak bisa memastikan
koneksi internet selalu lancar. Ada beberapa factor yang membuat koneksi
internet tidak bagus seperti lampu padam, hujan atau lingkungan pedesaan.
4. Siswa cenderung
pasif
Berbeda
dari belajar tatap muka dimana siswa berlomba-lomba untuk merebut perhatian
guru, pada pembelajaran daring siswa cenderung menjadi pasif dan tidak seaktif
belajar tatap muka. Hal ini bisa saja dikarenakan siswa kurang focus,
kehilangan semangat ataupun motivasi belajar akibat keadaan sekitar yang tidak
mendukung mereka untuk menjadi aktif sehingga siswa menganggap kelas daring
tidak sepenting kelas tatap muka.
5. Segudang tugas
tanpa penjelasan materi
Kendala
belajar daring berikut ini sering menjadi perbincangan di kalangan siswa.
Terkadang guru hanya memberikan tugas beserta sumber materi tanpa menjelaskan
materi tersebut. Padahal tidak semua siswa dapat menyerap materi tanpa diberi
penjelasan terlebih dahulu. Akibatnya banyak siswa yang menganggap bahwa
belajar daring tidak efisien karena tugas yang menumpuk setiap minggunya
sementara mereka tidak benar-benar memahami materi.
Walau
terdapat kendala, bukan berarti belajar daring salah untuk dilakukan. Apalagi
di masa pandemi COVID-19 ini, proses pembelajaran secara daring adalah salah
satu solusi untuk terus melakukan proses pembelajaran. saya rasa
kendala-kendala tersebut dapat disiasati dengan memikirkan alternatif lainnya.
Tidak ada komentar: