Film Critique: "Lady Bird" Kisah Drama Remaja yang Akan Membuatmu Memaknai Masa Remaja - Nawang's Journal

Sabtu, 03 Oktober 2020

Film Critique: "Lady Bird" Kisah Drama Remaja yang Akan Membuatmu Memaknai Masa Remaja

 Name : Nawangsih

Student Number : A1B218071

Assignment 2 Creative Writing Practice

Lady Bird (2017)

Masa remaja, masa yang akan selalu dikenang oleh setiap insan dalam hidup ini. Kisah proses pendewasaan seorang remaja selalu menarik untuk ditonton. Begitulah yang saya rasakan ketika menonton film yang berjudul Lady Bird. Film yang dirilis tahun 2017 ini secara keseluruhan bercerita tentang proses pendewasaan seorang remaja perempuan yang tinggal di kota Sacramento, California. Remaja yang menyebut dirinya “lady bird” ini bernama lengkap Christine McPherson yang diperankan oleh artis cantik Saoirse Ronan. Christine yang bersekolah di sekolah katolik dengan peraturan yang cukup ketat, disaat masa akhir sekolahnya mencoba untuk bertindak bebas, sedikit memberontak dan blak-blakan terhadap sekitarnya. Ia sering berdebat dengan ibunya (Laurie Metcalf) yang juga berwatak keras ketika membicarakan keinginannya untuk melanjutkan studi di luar Sacramento.

Saoirse Ronan benar-benar sukses memerankan karakter Christine “lady bird” remaja yang seakan-akan sedang dalam proses mencari jati diri dan memaknai kehidupan. Tidak heran ia dinobatkan sebagai Best Actress in a Motion Picture-Musical or Comedy dalam ajang penghargaan perfilman Golden Globe Awards tahun 2018. Sama halnya dengan Ronan yang berhasil memerankan karakternya, para aktor pendukung dalam film ini juga cukup memuaskan penampilannya seperti Timothee Chalamet yang berperan sebagai Kyle, Lucas Hedges sebagai Danny, dan Beanie Feldstein yang berperan sebagai Julie, sahabat Lady Bird. Akting yang mereka lakoni membuat saya menyadari bahwa di masa remaja karakter-karakter yang mereka perankan banyak kita temui disekitar kita. Saya juga sangat mengapresiasi bagaimana Laurie Metcalf berperan sebagai ibu yang cenderung overprotective terhadap anak perempuannya. Ia  terkesan tegas dan keras namun itu adalah bentuk kasih sayang untuk anak perempuan satu-satunya. Hubungan antara ibu dan anak ini benar-benar membuat saya terkesan bahkan dibeberapa adegan saya merasa melihat diri saya sendiri karena adanya kemiripan dengan kehidupan saya.

Film yang merupakan debut artis Greta Gerwig sebagai sutradara dan penulis naskah ini membuat saya terhanyut menyaksikan lika-liku kisah Christine yang disebut-sebut diangkat dari kisah nyata sang sutradara. Gerwig berhasil menyuguhkan cerita yang ringan namun tajam. Apalagi para aktor berhasil membawakan dialog dengan natural sehingga makin terasa lah kereaslistisan film ini. Ada tawa, haru, cinta, persahabatan bahkan memperlihatkan sisi keagamaan. Efek visual yang sesuai dengan setting tahun 2000an serta alunan musiknya mendukung cerita dengan baik. Keputusan Golden Globe Award menobatkan Lady Bird memenangkan penghargaan dalam kategori Best Motion Picture-Musical or Comedy memang merupakan keputusan yang bijak.

Dengan bergenre komedi, drama dan slice of life, film ini banyak menyampaikan pesan moral yang dapat kita petik. Banyak film dengan tema masa remaja namun bagi saya Lady Bird menjadi list teratas film remaja terbaik yang pernah saya tonton.

Sekian..

Tidak ada komentar:

@way2themes