Name: Nawangsih
Class: R-003
Student ID: A1B218071
Entrepreneurship Project in Creative Writing
Di
era milenial seperti saat ini, telah banyak wanita yang menuntut kesetaraan
derajat dengan laki-laki sehingga tidak ada istilah bahwa derajat perempuan
lebih rendah ataupun lebih tinggi dari laki-laki begitu pula sebaliknya. Kita mengenalnya
dengan istilah emansipasi wanita. Karena jelas bahwa menjadi perempuan bukan
berarti lemah, tidak mandiri dan tidak bisa lebih baik. Dapat kita lihat diluar
sana, kebanyakan wanita pada masa kini tidak hanya ingin menjadi ibu rumah
tangga saja tetapi juga ingin menyandang gelar pendidikan untuk mendapatkan
jenjang karir yang memuaskan. Sayangnya, stereotipe bahwa wanita hanyalah
dianggap sebagai pendamping laki-laki yang diwajibkan untuk mengurus rumah,
menjaga anak selama 24 jam dan bergantung kepada laki-laki. Itulah yang
menyebabkan masih santer terdengar bahwasanya perempuan tidak seharusnya
bependidikan tinggi karena pada akhirnya ‘peran’ laki-laki lebih dibutuhkan
dalam segala hal. Padahal ada banyak alasan mengapa perempuan seharusnya mengenyam
pendidikan tinggi.
Pertama, wanita yang berpendidikan cenderung mampu
berpikir kritis dan kreatif serta berwawasan luas. Perlu diketahui bahwa
pendidikan adalah kunci dari perkembangan dan peningkatan kualitas diri. Dewasa
ini, untuk bisa diterima dan dihargai di masyarakat seseorang dituntut untuk
berkualitas. Tidak hanya dari segi penampilan namun juga bakat dan kecerdasan. Maka
dari itu, peran pendidikan sangatlah penting untuk menunjang terbentuknya
kualitas diri yang memadai. Dan jelas tidak ada aturan yang menekankan mana
yang harus lebih berkualitas, tidak perempuan dan tidak juga laki-laki. Dengan
demikian, tidak ada hal yang salah dan aneh jika wanita mengenyam pendidikan
tinggi. Wanita berjuang meraih kesuksesan akademik agar mendapatkan kualitas
diri yang memadai bukan sekedar hanya ingin diterima dan dihargai di masyarakat.
Kedua, wanita yang berpendidikan cenderung berkepribadian
mandiri sehingga dapat membantu financial keluarga dan menghadapi masalah
dengan tangan nya sendiri. Maksudnya adalah kemandirian seorang wanita, sangat
berguna untuk menunjang kehidupan sehari-harinya. Tidak setiap saat,
orang-orang akan sukarela memberikan bantuan tanpa adanya balas jasa. Dengan adanya
bekal ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan, wanita akan memiliki pola
pikir untuk mandiri. Wanita akan mencoba melakukan segala hal berdasarkan
inisiatif mereka, menyelesaikan masalah dari hasil pemikiran mereka dan mencari
pundi-pundi uang hasil dari kerja keras mereka sendiri dengan memanfaatkan ilmu
yang mereka terima dari pendidikan yang telah mereka tempuh.
Ketiga, wanita yang berpendidikan dapat mendidik dan
mengajarkan anaknya dengan baik sesuai dengan perkembangan jaman. Seseorang yang
berpendidikan, pasti sangat memahami bahwasanya jaman akan selalu berkembang
dengan munculnya penemuan baru, strategi baru ataupun gaya yang baru. Wanita yang
berpendidikan akan siap dengan perkembangan jaman ini sehingga kelak ketika
menjadi seorang ibu mereka dapat menjadi ibu yang tanggap. Mereka akan mampu melahirkan
dan membangun generasi penerus bangsa yang cerdas dan kuat karena mereka akan
memberikan pemahaman dan pengajaran terbaik kepada anaknya. Karena faktanya,
wanita lah yang akan menjadi ibu yang merupakan ‘sekolah’ pertama bagi
anak-anaknya kelak. Untuk itu peran pendidikan orangtua, dapat dikatakan
mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak.
Menjadi seorang wanita yang berpendidikan tinggi berarti
sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik. Memiliki
wawasan yang luas, karir yang cemerlang, keluarga yang berkecukupan tentunya
menjadi impian yang ingin dicapai. Dengan peduli akan pendidikan, seorang
wanita akan semakin mampu untuk mewujudkannya. Karena dengan mengenyam
pendidikan tinggi, wanita akan terbiasa untuk berpikir kritis dan kreatif,
mampu untuk mandiri dan juga menjadi pendidik dan pengajar terbaik bagi
anak-anaknya kelak.
Tidak ada komentar: