Dibalik Pendidikan Tinggi Seorang Perempuan - Nawang's Journal

Minggu, 14 Maret 2021

Dibalik Pendidikan Tinggi Seorang Perempuan

 Name: Nawangsih

Class: R-003

Student ID: A1B218071

Entrepreneurship Project in Creative Writing


Di era milenial seperti saat ini, telah banyak wanita yang menuntut kesetaraan derajat dengan laki-laki sehingga tidak ada istilah bahwa derajat perempuan lebih rendah ataupun lebih tinggi dari laki-laki begitu pula sebaliknya. Kita mengenalnya dengan istilah emansipasi wanita. Karena jelas bahwa menjadi perempuan bukan berarti lemah, tidak mandiri dan tidak bisa lebih baik. Dapat kita lihat diluar sana, kebanyakan wanita pada masa kini tidak hanya ingin menjadi ibu rumah tangga saja tetapi juga ingin menyandang gelar pendidikan untuk mendapatkan jenjang karir yang memuaskan. Sayangnya, stereotipe bahwa wanita hanyalah dianggap sebagai pendamping laki-laki yang diwajibkan untuk mengurus rumah, menjaga anak selama 24 jam dan bergantung kepada laki-laki. Itulah yang menyebabkan masih santer terdengar bahwasanya perempuan tidak seharusnya bependidikan tinggi karena pada akhirnya ‘peran’ laki-laki lebih dibutuhkan dalam segala hal. Padahal ada banyak alasan mengapa perempuan seharusnya mengenyam pendidikan tinggi.


            Pertama, wanita yang berpendidikan cenderung mampu berpikir kritis dan kreatif serta berwawasan luas. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah kunci dari perkembangan dan peningkatan kualitas diri. Dewasa ini, untuk bisa diterima dan dihargai di masyarakat seseorang dituntut untuk berkualitas. Tidak hanya dari segi penampilan namun juga bakat dan kecerdasan. Maka dari itu, peran pendidikan sangatlah penting untuk menunjang terbentuknya kualitas diri yang memadai. Dan jelas tidak ada aturan yang menekankan mana yang harus lebih berkualitas, tidak perempuan dan tidak juga laki-laki. Dengan demikian, tidak ada hal yang salah dan aneh jika wanita mengenyam pendidikan tinggi. Wanita berjuang meraih kesuksesan akademik agar mendapatkan kualitas diri yang memadai bukan sekedar hanya ingin diterima dan dihargai di masyarakat.


            Kedua, wanita yang berpendidikan cenderung berkepribadian mandiri sehingga dapat membantu financial keluarga dan menghadapi masalah dengan tangan nya sendiri. Maksudnya adalah kemandirian seorang wanita, sangat berguna untuk menunjang kehidupan sehari-harinya. Tidak setiap saat, orang-orang akan sukarela memberikan bantuan tanpa adanya balas jasa. Dengan adanya bekal ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan, wanita akan memiliki pola pikir untuk mandiri. Wanita akan mencoba melakukan segala hal berdasarkan inisiatif mereka, menyelesaikan masalah dari hasil pemikiran mereka dan mencari pundi-pundi uang hasil dari kerja keras mereka sendiri dengan memanfaatkan ilmu yang mereka terima dari pendidikan yang telah mereka tempuh.


            Ketiga, wanita yang berpendidikan dapat mendidik dan mengajarkan anaknya dengan baik sesuai dengan perkembangan jaman. Seseorang yang berpendidikan, pasti sangat memahami bahwasanya jaman akan selalu berkembang dengan munculnya penemuan baru, strategi baru ataupun gaya yang baru. Wanita yang berpendidikan akan siap dengan perkembangan jaman ini sehingga kelak ketika menjadi seorang ibu mereka dapat menjadi ibu yang tanggap. Mereka akan mampu melahirkan dan membangun generasi penerus bangsa yang cerdas dan kuat karena mereka akan memberikan pemahaman dan pengajaran terbaik kepada anaknya. Karena faktanya, wanita lah yang akan menjadi ibu yang merupakan ‘sekolah’ pertama bagi anak-anaknya kelak. Untuk itu peran pendidikan orangtua, dapat dikatakan mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak.


            Menjadi seorang wanita yang berpendidikan tinggi berarti sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik. Memiliki wawasan yang luas, karir yang cemerlang, keluarga yang berkecukupan tentunya menjadi impian yang ingin dicapai. Dengan peduli akan pendidikan, seorang wanita akan semakin mampu untuk mewujudkannya. Karena dengan mengenyam pendidikan tinggi, wanita akan terbiasa untuk berpikir kritis dan kreatif, mampu untuk mandiri dan juga menjadi pendidik dan pengajar terbaik bagi anak-anaknya kelak.


Tidak ada komentar:

@way2themes