MID Semester Creative Writing: Skripsi Seharusnya Menjadi Opsi Bukan Kewajiban - Nawang's Journal

Sabtu, 27 Maret 2021

MID Semester Creative Writing: Skripsi Seharusnya Menjadi Opsi Bukan Kewajiban

 Name: Nawangsih

Student ID: A1B218071

Entrepreneurship Project to Creative Writing



            Skripsi adalah tugas akhir yang di Indonesia digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari perguruan tinggi. skripsi merupakan bagian dari menulis akademik dengan melakukan penelitian yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan di kerjakan menurut aturan dan tata cara yang telah ditetapkan. Sudah bukan rahasia umum bahwa ketetapan mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan malah menakutkan dan memberatkan bagi banyak mahasiswa. Sehingga akan muncul ketidaksesuaian antara tujuan awal ditetapkan pengerjaan skripsi dengan hasil yang dapat dicapai mahasiswa. Untuk itu, skripsi seharusnya bukan menjadi satu-satunya syarat kelulusan. Yang artinya seharusnya ada banyak opsi yang dapat bebas dipilih mahasiswa untuk tugas akhir mereka di perguruan tinggi.


            Alasan pertama mengapa seharusnya ada opsi lain sebagai syarat kelulusan selain skripsi ialah hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas universitas untuk mengurangi tingkat mahasiswa abadi yang terlambat lulus akibat skripsi. Seperti yang kita ketahui banyak kasus terlambat lulusnya mahasiswa adalah dikarenakan pengerjaan skripsi yang tak kunjung selesai. Terkadang disebabkan oleh kesalahan dan kelalaian mahasiswanya sendiri yang malas mengerjakan, kesulitan untuk menyusun skripsi dan bahkan juga dapat disebabkan oleh pembimbing skripsi yang seakan lepas tangan terhadap mahasiswa bimbingannya. Hal ini malah dapat memburuk reputasi universitas karena menampung mahasiswa abadi. Lebih buruknya lagi, bisa menambah persentase mahasiswa yang di DO akibat telah mencapai limit semester yang telah ditetapkan.


            Alasan kedua adalah terimplementasinya kemerdekaan belajar untuk mahasiswa di semester akhir perkuliahan. Dengan adanya opsi pilihan lain, mahasiswa dapat memilih apakah ingin membuat skripsi atau tidak sebagai tugas akhirnya yang mana artinya tidak ada embel-embel kewajiban dalam pengerjaan skripsi. Universitas dapat menetapkan berbagai ketentuan lain sebagai syarat kelulusan yang dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan skripsi berdasarkan bakat dan minat mahasiswa. Sehingga mahasiswa akan lebih menikmati mengerjakan tugas akhir mereka. Seperti misalnya adanya projek yang menghasilkan karya baru untuk masyarakat. Alhasil, mahasiswa akan mendapatkan gambaran konsep apa yang dapat mereka kerjakan di masa depan sesuai dengan bidang mereka.



            Alasan yang ketiga adalah mengurangi muncul nya permasalahan baru. Permasalahan baru yang dapat muncul disini adalah berupa maraknya plagiarisme, joki skripsi, dan kualitas skripsi yang menurun. Hal ini dapat terjadi karena istilah kewajiban malah memberatkan dan menambah beban bagi sebagian mahasiswa yang memang tidak berminat untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir. Timbulnya permasalahan plagiarisme disebabkan oleh mahasiswa setengah hati saat menyusun skripsi sehingga mereka akan sembarangan mengcopy-paste karya orang lain tanpa menyertakan referensi ataupun memparafrase nya terlebih dahulu. Selanjutnya adalah jasa joki skripsi yang merajalela. Dalam ketentuan universitas, menggunakan jasa ini adalah tindakan illegal karena hasil penelitian skripsi haruslah dikerjakan sendiri oleh mahasiswa. Selain itu karena mahasiswa tidak berminat maka besar kemungkinan kualitas skripsi yang dihasilkan tidak akan sebaik hasil dari mahasiswa yang berminat mengerjakan skripsi untuk tugas akhir mereka.


            Pengerjaan tugas akhir seharusnya menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Namun, karena banyak universitas di Indonesia seakan menjadikan skripsi sebagai satu-satunya syarat kelulusan, akhirnya muncul beberapa hal yang tidak sesuai dengan tujuan awal ditetapkankannya ketetapan ini. Padahal ada beberapa alasan yang dapat menjadi sisi positif jika skripsi bukan menjadi satu-satunya opsi syarat kelulusan yaitu membantu meningkatkan kualitas universitas untuk mengurangi tingkat mahasiswa abadi yang terlambat lulus akibat skripsi, terimplementasinya kemerdekaan untuk memilih tugas akhir yang sesuai minat mereka, dan mengurangi muncul nya permasalahan baru seperti plagiarisme, joki skripsi, dan kualitas skripsi yang menurun.


            Berikut adalah pendapat saya pribadi, menurut saya tugas akhir seharusnya bukan menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa. Dengan adanya ketetapan pilihan opsi lain, memungkinkan mahasiswa akan lebih menikmati masa-masa akhir perkuliahan mereka.


Tidak ada komentar:

@way2themes