Name: Nawangsih
Student ID: A1B218071
Entrepreneurship Project in Creative Writing
Konflik
Palestina dan Israel bisa dikatakan permasalahan internasional yang hingga saat
ini masih berlanjut seakan belum terlihat titik perdamaiannya. Konflik ini
bermula terjadi pasca Perang Dunia I yang mana kala itu bangsa Yahudi
menganggap kawasan Palestina adalah tanah air mereka. Namun di lain pihak,
masyarakat Palestina juga teguh pendirian bahwa wilayah mereka adalah milik
mereka. Yang terbaru, tepatnya 10 Mei 2021, konflik antara kedua negara ini
kembali memanas. Israel meluncurkan serangan ke kompleks masjid Al-Aqsa diduga
dipicu oleh permasalahan sengketa tanah di Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur. Palestina
(Hamas) juga meluncurkan serangan udara sebagai bentuk pertahanan diri. Kembali
memanasnya konflik ini memicu terjadinya perang narasi di media sosial terutama
di Indonesia. Menyikapi hal ini, saya ingin membahas adakah alasan mengapa kita
harus berpihak dan peduli kepada Palestina.
Perang narasi di media sosial ini
memunculkan dua kubu pro-Palestina dan kontra-Israel ataupun sebaliknya. Dari warganet
biasa, aktivis, hingga politisi terlibat dalam pro-kontra itu. Secara terang-terangan
mereka menyampaikan argumen masing-masing. Politisi Partai Keadilan Sejahtera,
Hidayat Nur Wahid adalah salah satu yang mendukung Palestina dan mengecam aksi
Israel. Menurut Hidayat, pertikaian Israel-Palestina menunjukkan bahwa Israel
merasa “sangat kuat” dan “bisa melakukan apa saja” dengan mengabaikan keputusan
lembaga-lembaga internasional. Dia berharap agar Israel tidak melakukan
kejahatan lagi dan memberikan kemerdekaan kepada Palestina. Sementara di sisi
pro-Israel, seorang warganet Monique Rijkers secara terbuka menyampaikan
argumennya sebagai pro-Israel di laman media sosialnya. Menurut Monique, ada
banyak misinformasi sehingga terkesan orang Yahudi ingin menyerbu Al-Aqsa
padahal tidak. Ia juga menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina pecah lagi
karena memang ditunggu-tunggu dan ada upaya mengulang intifada kedua. Perbedaan
narasi yang terjadi di media sosial ini sempat menjadi topik hangat selama
beberapa pekan.
Banyaknya nyawa yang hilang menjadi
alasan pertama untuk kita haruslah berpihak kepada Palestina. Dilansir dari cnbcindonesia.com, 248 warga
Palestina tewas akibat serangan udara Israel sejak 10 Mei 2021 dan lebih dari
1.900 orang terluka. Konflik yang berkepanjangan ini menelan banyak korban yang
tidak bersalah bahkan anak-anak pun juga tak luput jadi korban. Anak-anak yang
masih memiliki masa depan yang panjang harus pergi karena konflik yang bahkan
mereka tidak mengerti pokok permasalahannya. Kerugian besar-besaran yang tiada
hentinya terjadi, hancur dan hilang tanpa sempat dicegah ataupun diselamatkan. Ini
adalah tentang kemanusiaan dan hak hidup seseorang. Untuk itu sebagai negara
yang tidak terjadi konflik senjata antar negara, kita seharusnya peduli dan
memberikan dukungan kepada saudara kita yang berada di Palestina.
Alasan kedua untuk mendukung
Palestina adalah sebagai bentuk solidaritas sesama muslim. Mayoritas warga
Palestina merupakan muslim. Palestina bahkan disebut sebagai negara dengan
penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena ini, Indonesia dengan penduduk mayoritas
muslim sepantasnya juga ikut mendukung diberhentikannya aksi yang penuh
ketidakadilan pada warga Palestina. Israel dan Palestina bukan sedang
berperang,tapi Israel sedang melakukan pembantaian pada Palestina. Dukungan
yang kita berikan adalah bukti bahwa Indonesia bersolidaritas tinggi pada
sesama muslim yang saat ini membutuhkan uluran tangan kita untuk bisa merasakan
kehidupan bebas yang dari bertahun-tahun lamanya telah hilang direnggut sang
pembantai.
Menepati janji kemerdekaan NKRI yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah alasan ketiga untuk kita ikut
mendukung pergerakan kemerdekaan Palestina dari Israel. Disebutkan bahwa saat
ini Palestina adalah satu-satunya negara di dunia yang masih dijajah. Sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 yaitu “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” sepatutnya menjadi landasan
dan dorongan kita untuk menunjukkan sikap peduli dan pro-Palestina.
Konflik antara Israel dan Palestina
yang terlangsung lama memicu pro-kontra dari berbagai pihak. Terbukti dari
perang narasi yang bermunculan di media sosial. Berbagai argumen disampaikan,
ada yang mendukung dan adapula yang mengecam. Selaras dengan adanya perang
narasi, menurut saya ada tiga alasan mengapa Indonesia sepantasnya memberikan
dukungan kepada Palestina, 1) Kepedulian terhadap hak hidup warga Palestina
yang kian hari kian menelan banyak korban jiwa, 2) Bentuk solidaritas sesama
muslim dan 3) Menepati janji kemerdekaan untuk ikut melaksanakan ketertiban
dunia. Semoga konflik berkepanjangan antar dua negara ini bisa cepat menemukan
jalan perdamaian.