Name
: Nawangsih
Student
Number : A1B218071
Tugas
4 Creative Writing Practice
IDENTITAS
BUKU
Judul Buku : Sebuah
Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Judul Asli : The Subtle
Art of Not Giving a Fuck)
Penulis : Mark Manson
Kategori : Self
Improvement/Self Motivation
Penerbit : Gramedia
Widiasarana Indonesia
Penerbit Asli :
HarperOne – New York
Cetakan : XII/Oktober
2018
Jumlah Halaman : 246
ISBN :
978-602-452-698-6
THE REASON I READ
Jika ditanya apa hobi saya saat ini, maka saya akan menjawab salah satunya adalah membaca. Bagi saya membaca lebih menarik daripada melihat langsung suatu kejadian karena saya bisa bebas berimajinasi. Ya, imajinasi. Dari sini terlihat jelas kan bahwa saya lebih menyukai membaca buku fiksi yang lebih bermain pada imajinasi. Sejauh ini, buku karya Mark Manson ini adalah buku non-fiksi pertama yang saya tamatkan membacanya. Well, alasan saya membaca buku ini adalah karena saya sangat penasaran buku ini selalu nangkring di barisan buku Best Seller padahal saya sudah 4 kali bolak-balik Gramedia dalam kurun waktu 3 bulan. Saya pikir, “Keren banget nih buku bisa bertahan selama ini”. Tapi saya tidak membelinya karena kebetulan teman yang saya ajak ke Gramedia, punya buku ini. Jadinya, saya pinjam punya dia aja deh. Lumayan kan menghemat uang jajan. Heheh.
BLURB
THE REVIEW
“It’s okay not to be okay” mungkin
frasa inilah yang tepat untuk menyimpulkan isi dari buku dengan kategori self-improvement ini menurut saya
pribadi. Dalam hidup ini, adakalanya pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang
lebih baik adalah dengan cara berhenti memaksakan diri untuk menjadi
sempurna disetiap saat karena jika terlalu memaksa kemudian gagal, kegagalan itu
akan menghantui kita setiap saat dan akhirnya akan menjadi beban yang mengancam
diri kita sendiri. Adakala nya pula bersikap ‘bodo amat’ malah merupakan aksi
bahwa kita menyayangi diri kita. Bersikap ‘bodo amat’ bukan berarti bersikap
acuh tak acuh pada segala hal. Mengapa? Logika nya setiap orang pasti punya
rasa kepedulian karena itu adalah sifat alamiah manusia, buku ini menegaskan
bahwa kita cukuplah untuk peduli pada hal yang kita rasa penting saja. Jangan menambahkan
beban pikiran mengurusi hal-hal yang bukan kepentingan kita.
“Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal; tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting.”
Buku ini menyampaikan fakta-fakta pahit kehidupan dengan cara yang elegan. Seperti misalnya, setiap saat kita memimpikan sesuatu itu menunjukkan bahwa sebenarnya realitas bawah sadar kita sedang menguatkan karena kita bukan itu. Cukup pahit kan? Tapi itulah kenyataannya. Dengan gaya penulisannya yang humoris dan gaul setidaknya dapat mengurangi perasaan kita meratapi nasib bahwa 80% yang dituliskan penulis adalah kebenarannya. Manson juga menuliskan ilustrasi yang bisa membuat kita lebih mudah mengerti pada gagasan yang ingin disampaikannya. Tidak heran buku aslinya mendapatkan tempat sebagai buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail.
Walau isi buku ini mendapat
perhatian lebih dari saya, namun saya merasa agak sedikit kaku dengan bahasa
terjemahannya mengingat buku ini merupakan buku yang aslinya terbit pertama kali
di New York.
Overall,
saya merekomendasikan buku ini bagi anda yang membutuhkan dorongan self improvement. Jangan terpaku pada
sesuatu yang tidak pasti ataupun tidak penting. Berusahalah untuk hidup
realistis.
Tidak ada komentar: